TANYA:
Dokter, saya wanita umur 46 tahun, pada payudara kiri saya ada benjolan sebesar telur ayam, yang saya ketahui sudah 6 bulan dan tidak ada rasa sakit. Saya periksakan ke dokter dan dilakukan pemeriksaan tusuk jarum, hasilnya saya dikatakan mengidap kanker payudara. Saya heran padahal saya tidak pernah merasa sakit pada benjolan tersebut, mengapa bisa jadi kanker payudara ? Apa benar dok ? Padahal badan saya sehat dan tidak pernah mengeluh sakit. Tolong dijelaskan dok, biar saya tidak bingung dan ragu. Terimakasih. ~ Ny. Indri, Pontianak.
JAWAB:
Benjolan dalam bahasa kedokteran disebut tumor. Tumor adalah penyakit pertumbuhan sel. Ada dua jenis tumor yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Tumor ganas disebut kanker.
Tumor bisa tumbuh di bagian tubuh mana saja, karena semua tubuh terdiri dari sel-sel. Tumor bisa tumbuh daru ujung kepala sampai ujung kaki dan dari kulit hingga sumsum tulang. Bila menyerang sel di kulit, disebut tumor kulit, bila mengenai payudara disebut tumor payudara.
Tumor digolongkan menjadi tumor salid dan tumor non solid. Tumor solid artinya tumor yang secara klinisnya berbentuk padat berupa benjolan, Sedangkan tumor nonsolid tidak berbentuk benjolan. Tumor atau kanker nonsolid misalnya kanker darah atau leukemia. Hampir 80-90 persen tumor dan kanker adalah tumor solid.
Karena itu gejala awal dari tumor dan kanker solid adalah berupa adanya benjolan. Sementara kanker non solid tidak diketahui gejala awalnya dan tidak dirasakan oleh penderita, keculai dengan pemeriksaan laboratorium khusus.
Tumor dan kanker payudara termasuk jenis tumor solid, jadi gejala awalnya adalah berupa benjolan. Selain berupa benjolan, gejala kanker payudara lainnya dapat berupa adanya borok yang tidak sembuh-sembuh menyerupai eksim pada puting susu. Bisa juga adanya keluar cairan darah dari puting susu.
Sangat jarang sekali atau hampir tidak pernah kanker payudara stadium awal menyebabkan rasa sakit pada payudara tersebut.
Karena tidak pernah menyebabkan rasa sakit, maka penderita sering lengah dan menganggap bahwa penyakit itu tidak apa-apa, dianggapnya pembesaran kelenjar payudara biasa. Makanya seringkali penderita kanker payudara datang berobat ke dokter sudah dalam keadaan yang terlambat yaitu stadium lanjut, sehingga mengakibatkan pengobatan menjadi lebih sulit, biaya lebih mahal dengan harapa sembuh yang semakin kecil.
Bila tumor payudara letaknya agak di permukaan dekat ke kulit, panderita biasanya akan merabanya baik secara sadara dengan pemeriksaan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) ataupun secara tidak sengaja saat mandi. Biasanya setelah meraba ada benjolan, akan timbul pertanyaan apakah itu tumor atau kanker.
Benjolan pada payudara yang bersifat jinak, pertumbuhannya lambat, artinya ukurannya relatif menetap untuk jangka waktu yang lama dan bisa tahunan. Sementara tumor ganas atau kanker, pembesarannya relatif cepat, dalam waktu singkat ukuran tumor makin cepat membesar.
Ciri-ciri suatu benjolan pada payudara yang mengarah pada penyakit kanker antara lain, benjolan cepat membesar, permukaan kulit payudara berubah menjadi seperti kulit jeruk, kadang ada diantara bagian kulit payudara yang terlihat cekung ke arah dalam, puting susu yang tertarik ke arah dalam, keluar darah dari puting susu, ada luka seperti eksim yang tidak sembuh-sembuh. Semua gejala tersebut tidak disertai rasa sakit, ataupun gatal.
Rasa sakit pada kanker payudara terjadi pada stadium lanjut terutama stadium tiga dan empat, kanker sudah demikian besar atau sudah menyerang kulit payudara sehingga kulit payudara menjadi tegang atau timbul borok dan perdarahan, yang dapat disertai rasa sakit.
Selain itu, rasa sakit bisa dirasakan pada pada kanker payudara yang sudah menyebar ke tulang terutama tulang belakang sehingga menyebabkan tulang keropos dan menimbulkan rasa sakit pada daerah tulang tersebut dan sekitarnya. Juga pada kanker payudara yang menyebar ke liver.
Untuk memastikan suatu benjolan di payudara itu jinak atau ganas, harus diperiksakan ke dokter ahlinya. Faktor resiko yang menuntun suatu benjolan pada payudara adalah ganas atau kanker, antara lain: usia penderita di atas usia 35 tahun, belum menikah, bila menikah tidak mempunyai anak, bila mempunyai anak tidak disusui ASI, menarche atau mendapat haid pertama kali pada usia lebih muda dibanding biasanya, menopause atau berhenti haid pada usia yang lebih tua dari biasanya. Selain itu adanya faktor keturunan kanker payudara pada keluarga sedarah terutama ibu kandungnya. Faktor resiko lainnya, adanya benjolan yang cepat membesar.
Bila menderita adanya benjolan pada payudara sebesar apapun dan memiliki faktor resiko seperti itu, maka lebih baik bersikap lebih waspada dan segera periksakan ke dokter, supaya cepat ditangani. Jangan menunggu adanya rasa sakit baru berobat. Karena rasa sakit bukan gejala utama kanker, bahkan kanker payudara sering tidak ada rasa sakit.
Penanganannya adalah dengan pemeriksaan oleh dokter ahli, akan diketahui kearah tumor payudara jinak atau ganas. Kemudian dilakukan berbagai pemeriksaan, dan terutama biopsy tumor dan pemeriksaan histopatologi (PA) untuk memastikan tumor itu jinak atau ganas, bisa dengan pemeriksaan tusuk jarum atau biopsi.
Pengobatan tumor dan kanker payudara tergantung pada jenis penyakitnya saat ditangani. Bila tumor jinak, maka hanya benjolannya saja yang diangkat dan payudaranya tetap utuh dan tidak ada pengobatan lanjutan sesudahnya.
Bila tumor ganas atau kanker, pengobatannya dapat berupa operasi pengangkatan kanker dan payudaranya serta kelenjar ketiaknya sekaligus, kemoterapi, radioterapi atau terapi hormon. Seringkali berupa terapi kombinasi diantara pengobatan tersebut, tergantung stadium berapa saat awal diobati. Untuk stadium tiga, pengobatannya berupa kemoterapi atau radioterapi dulu kemudian operasi lalu dilanjutkan kemoterapi atau terapi hormon.
Untuk Ibu Indri, benjolan di payudara ibu sudah dilakukan pemeriksaan PA tusuk jarum dan dinyatakan kanker, dan hal ini dapat dipercaya. Selanjutnya ibu harus mengikuti anjuran dokter yang menangani ibu. Jadi tidak harus menunggu adanya rasa sakit di payudara ibu baru kemudian ibu mau diobati. Ingat dalam pengobatan kanker yang terpenting adalah deteksi dini dan pengobatan kanker yang pertama harus yang terbaik, penanganan lebih cepat akan lebih baik.
Semoga pertanyaannya sudah terjawab.
1 Komentar
terima kasih atas jawaban yang sangat jelas dan lengkap; sehingga sangat membantu penanya dan pembaca yang sangat butuh keterangan tersebut.
BalasHapussalam hormat dan terima kasih.