Ticker

20/Tanya Dokter/ticker-posts

Dok, Bagaimanakah Terjadinya Kanker?

TANYA:
1. Dokter, saya wanita umur 24 tahun, saya ingin menanyakan, mengapa sekarang ini kanker lebih banyak ditemukan? Kira-kira apa penyabab kanker itu? Bagaimana sih proses terjadinya kanker itu? Di keluarga saya ada yang terkena kanker usus, apakah saya juga akan terkena dok? Jawaban dokter sangat saya nantikan, terimakasih. ~ Noni, Pontianak.

2. Dokter, saya laki-laki umur 22 tahun, saya sering membaca surat kabar, majalah dan saya sering membaca kasus-kasus penyakit kanker. Mengapa kanker sering ditemukan? Bagaimana terjadinya kanker pada seseorang? Apakah karena makanan? Terimakasih atas jawaban dokter. ~ Andri, Singkawang.

Masih banyak pertanyaan serupa yang sering disampaikan pada pengasuh, mengenai bagaimana proses terjadinya kanker.

JAWAB:
Andri dan Noni, berikut ini akan saya jelaskan ,bagaimana proses terjadinya kanker, mudah-mudahan dapat menjawab pertanyaan dan keingintahuan anda tentang kanker.

Tubuh manusia sebenarnya terdiri dari berbagai organ dan jaringan yang menyusun menjadi satu kesatuan yang saling mendukung sehingga terbentuklah tubuh seperti kita sekarang ini. Organ adalah unit fungsional terkecil dari tubuh dimana bentuk, fungsi dan letaknya di dalam tubuh berbeda-beda satu sama lainnya. Organ tubuh contohnya adalah otak, mata, jantung, ginjal dan lainnya. Contoh jaringan tubuh adalah jaringan lunak, jaringan ikat dan lainnya. Organ dan jaringan tersebut merupakan kumpulan sel-sel, dimana sel-sel itu berkelompok, tersusun secara teratur dan membentuk jaringan atau organ. Dengan kata lain, sel itu adalah unit terkecil dari tubuh manusia.

Penyakit kanker adalah penyakit atau kelainan pada sel. Jadi untuk mengetahui bagaimana terjadinya kanker, kita harus mengetahui sel yang normal terlebih dahulu.

Sel manusia adalah multiseluler, berasal dari satu sel telur yang telah difertilisasi atau dibuahi oleh sel sperma, menjadi sel yang bermacam-macam jenisnya yang kemudian menjadi bermacam-macam sistim organ.

Sel itu mengadakan generasi dan regenerasi, yaitu tumbuh, berkembang biak dan berdifferensiasi membentuk sistim organ dan jaringan sampai terbentuk sel organ dewasa. Kemudian sel itu mengalami degenerasi dan berakhir dengan kematian. Di dalam tubuh normal, selamanya ada sel-sel baru yang timbul dan tumbuh dan sel-sel yang mati, dimana semuanya ini diatur oleh gen.

Gen merupakan unit fungsional terkecil dari makhluk hidup. Gen itu terdapat dalam chromosome atau DNA yang mengandung kode genetik spesifik untuk mengatur, mengkoordinasikan, mengawasi serta mengendalikan semua proses kehidupan seperti bentuk dan fungsi organ, pertumbuhan, keturunan dan sebagainya. Gen yang mengatur pertumbuhan dan differensiasi sel disebut onkogen atau protoonkogen, sedangkan gen yang menghambat pertumbuhan disebut antionkogen atau gen supresor.

Proses pertumbuhan sel normal dan sel kanker
Dalam keadaan normal, pertumbuhan dan differensiasi sel diatur oleh protoonkogen yang menghasilkan produk-produk yang memegang peran penting dalam berbagai aspek proliferasi atau pertumbuhan dan differensiasi sel, sedangkan dilain pihak pertumbuhan sel juga dikendalikan secara ketat atau dihambat oleh antionkogen atau gen supresor, juga dikendalikan oleh mekanisme kematian sel terprogram atau apoptosis dengan tujuan menyingkirkan sel-sel yang tidak dikehendaki. Dengan adanya mekanisme kontrol pertumbuhan ini, sel-sel normal memiliki stabilitas genetik yang sangat tinggi dan kecepatan proliferasi atau pertumbuhan sel umumnya tidak melebihi 10% dari jumlah sel, tergantung pada jenis sel dan jaringannya.

Untuk pertumbuhan, sel itu mengadakan mitosis atau pembelahan sel atau pembiakan sel. Untuk proses pembelahan sel itu, semua bagian sel ikut berperan mulai dari selaput sel hingga inti sel. Namun yang paling berperan adalah gen di dalam DNA yang akan menimbulkan mitosis dan proliferasi sel. Pada dasarnya terdapat keseimbangan antara gen pengatur dan gen penghambat pertumbuhan, sehingga pada sel normal, sel-selnya di dalam tubuh akan tumbuh sesuai kendali pertumbuhan normal.

Sel kanker sebenarnya timbul dari sel normal tubuh kita sendiri yang mengalami transformasi atau perubahan menjadi ganas oleh karsinogen atau karena mutasi spontan. Karsinogen adalah segala sesuatu yang menyebabkan terjadinya kanker. Sedangkan proses pembentukan tumor ganas atau kanker disebut karsinogenesis. Karsinogenesis merupakan proses yang berjalan berbagai tahap atau proses multistep. Karsinogen menimbulkan perubahan pada DNA yang satuan terkecilnya adalah gen. Sangat sering lebih dari satu karsinogen diperlukan untuk terjadinya perubahan sel nomal menjadi sel kanker. Dari adanya kontak dengan karsinogen sampai timbulnya sel kanker memerlukan waktu induksi yang cukup lama. Terdapat masa laten yang tidak menunjukkan gejala klinis sebelum menjadi progresif, terjadi invasi ke jaringan sekitarnya dan menyebar ke tempat yang jauh.

Penyebab kanker
Hingga saat ini belum diketahui penyebab tunggal untuk terjadinya kanker. Begitu banyak penyebab yang diduga sebagi pemicu terjadinya kanker. Namun dari berbagai penelitian, dapat diketahui bahwa karsinogen atau penyebab kanker dapat digolongkan ke dalam 4 golongan yaitu:
1. Bahan kimia
2. Virus
3. Radiasi
4. Agent Biologik

Karsinogen bahan kimia melalui metabolisme membentuk gugus elektrofilik yang kurang muatan elektron, sebagai hasil antara, yang kemudian dapat berikatan dengan pusat-pusat nukleofilik pada protein, RNA dan DNA.

Contoh karsinogen kimia adalah:
  1. Hidrokarbon polisiklik aromatik yang terdapat pada asap rokok yang menyebabkan kanker paru, tembakau yang menyebabkan kanker mulut pada pengunyah tembakau.
  2. Amin aromatik dan pewarna Azo, yang masuk ke tubuh melalui kulit, paru atau saluran pencernaan, banyak dipergunakan untuk pewarna di kalangan industri, yang dapat menyebabkan kanker hati.
  3. Nitrosamin, yang terbentuk di dalam saluran cerna dari gugus nitrat dan nitrit yang sering dipakai sebagai bahan aditif pada makanan, yang dapat menyebabkan kanker saluran cerna atau kanker hati.
  4. Unsur logam, seperti nikel dan plumbum.
Karsinogen virus contohnya adalah pada golongan virus DNA seperti Human papiloma virus yang menyebabkan kanker penis atau vulva; Epstein Barr virus yang menyebabkan karsinoma nasofaring dan limfoma Burkitt, cytomegalovirus yang menyebaban sarkoma kaposi pada penderita AIDS, virus hepatitis B yang menyebabkan kanker hati. Golongan virus RNA yang menyebabkan kanker atau sarkoma jaringan lunak.

Karsinogen radiasi, terutama radiasi ultraviolet dengan panjang gelombang 290-370 nm berkaitan dengan terjadinya kanker kulit. Karsinogen atau agent biologik antara lain hormon estrogen yang membantu pembentukan kanker payudara dan kanker rahim.

Selain hal yang disebutkan diatas, terdapat pula faktor-faktor yang mempengaruhi angka kejadian kanker atau mempercepat terjadinya kanker, yaitu jenis kelamin, umur, jenis pekerjaan, kebiasaan sosial, geografik, ras, suku bangsa, dan lain-lain, dimana semuanya itu menyebabkan peningkatan keterpaparan seseorang dengan bahan karsinogen.

Pelajaran dari kasus ini adalah bahwa dengan mengetahui bagaimana terjadinya kanker serta mengetahui penyebab-penyebab apa saja yang dapat mempengaruhi terjadinya kanker, maka pembaca dapat lebih hati-hati dalam menghadapi atau mengkonsumsi bahan-bahan karsinogenik. Walaupun hingga saat kini belum dapat diketahui secara pasti penyebab tunggal untuk terjadinya kanker, namun lebih baik kita kembali ke pola hidup sehat dengan memakan makanan yang dibuat dari bahan-bahan alami, mengkonsumsi buah-buahan segar. Ibaratnya saat sekarang ini kita semua hidup di dalam lautan bahan-bahan karsinogenik dimana bila tidak waspada maka bukan tidak mungkin kita akan terserang kanker.




Posting Komentar

3 Komentar

  1. dok kalau penyebabnya kanker pada jaringan lunak tu pa???

    BalasHapus
  2. Dear Sdr. Abonim,
    Memperhatikan pertanyaan saudara, silahkan simak penjelasan Dr. Yusuf Heriyadi SpBOnk tentang Tumor Dan Kanker Jaringan Lunak di sini.

    Semoga dapat menjawab pertanyaan saudara.
    Salam.

    BalasHapus
  3. Dok, kenapa sel kanker payudara mudah sekali menyebar ke kelenjar getah bening pada ketiak? mengapa tidak ke organ lain? makasih dok

    BalasHapus

Ad Code