TANYA:
Dokter, ibu saya menderita kanker payudara stadium dua, dan sudah dilakukan operasi pengangkatan payudara. Selanjutnya direncanakan untuk dilakukan kemoterapi sebanyak enam kali, dengan selang waktu antar pemberiannya sekitar tiga minggu.
Karena rumah kami jauh dan biayanya kemungkinannya tidak bisa mencukupi untuk enam kali pemberian, apakah bias kalau kemoterapi tersebut diberikan hanya dua kali saja? Mohon jawabannya dok, terimaksih. ~ Ny. Santi, Singkawang.
Karena rumah kami jauh dan biayanya kemungkinannya tidak bisa mencukupi untuk enam kali pemberian, apakah bias kalau kemoterapi tersebut diberikan hanya dua kali saja? Mohon jawabannya dok, terimaksih. ~ Ny. Santi, Singkawang.
JAWAB:
Kemoterapi adalah salah satu cara pengobatan dalam mengobati kanker. Pengobatan kanker lainnya adalah dengan cara operasi, radioterapi, terapi hormonal.
Pada kemoterapi, obat yang diberikan adalah obat sitostatika atau obat anti kanker yang pemberiannya dengan cara dimasukkan ke dalam tubuh penderita kanker dengan melalui suntikan lewat selang infus di lengan, dan penderitanya haruslah di rawat beberapa jam sampai beberapa hari tergantung pada kasus kankernya.
Kemoterapi, penggunaannya ada yang diberikan berdiri tersendiri, namun ada juga yang dikombinasikan dengan redioterapi yang disebut kemoradiasi, dan ada yang digabung dengan operasi baik sebelum atau pun sesudah operasi.
Bila kemoterapi diberikan sebelum dilakukan operasi kanker, maka disebut kemoterapi neoadjuvan, sedangkan bila kemoterapi diberikan sesudah operasi kankernya maka disebut kemoterapi adjuvant.
Obat kemoterapi demikian banyak macamnya, dan penggunaannya tidak sama untuk satu kanker dengan kanker lainnya. Masing-masing jenis kanker sudah memiliki pedoman obat kemoterapi mana yang harus diberikan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan secara Internasional.
Ada yang penggunannya hanya satu jenis obat saja atau single agent untuk satu jenis kanker disebut monoterapi. Namun yang terbanyak adalah penggunaan kemoterapi dengan cara bebeapa jenis obat kemoterapi yang dikombinasikan dan diberikan kepada penderita kanker seecara bersamaan atau berurutan baik pada hari yang sama atau hari yang berbeda, cara seperti ini disebut pemberian kemoterapi kombinasi.
Pada kemoterapi kombinasi, obat kemoterapi yang dikombinasikan sudah ditentukan secara Internasional, baik jenis obatnya, dosis obatnya dan cara pemberian serta lama pemberiannya.
Di dalam terapi kombinasi obat-obat kemoterapi ini, obat yang dikombinasikan jumlahnya beragam, ada dua obat yang dikombinasikan, ada yang tiga obat, empat obat bahkan lima atau enam obat. Kombinasi obat yang sudah ditetapkan standarnya ini disebut regimen kemoterpi. Setiap jenis kanker memiliki regimen kankernya masing-masing.
Demikian pula dosis obat masing-masing yang dikombinasikan tersebut sudah ada ketentuannya, berapa dosis setiap kali pemberian dan juga dosis maksimalnya. Perhitungan dosis beradasarkan luas permukaan tubuh penderita yang dihitung dari tinggi badan dan berat badan dan dikalkulasi dengan rumus tertentu ataupun menggunakan alat yang sudah disediakan.
Dosis obat masing-maing obat kemoterapi memiliki dosis toksik, artinya dosis maksimal yang tidak boleh terlewati, karena akan menyebabkan efek toksik pada tubuh, tergantung pada jenis obatnya, ada yang toksik pada jantung dan lainnya.
Cara pemberian obat kemoterapi juga sudah ditetapkan, ada yang dengan melalui cairan infus, ada yang disuntikan secara langsung, ada juga yang harus diminum berupa tablet ataupun kapsul. Waktu pemberian obat kemoterapi melalui cairan infus juga bervariasi, ada yang diberikan dalam waktu 30 menit, ada yang 3 jam, bahkan ada yang sampai 20 jam pemberian. Semua itu tergantung jenis obat yang diberikan.
Pada kemoterapi, obat yang diberikan adalah obat sitostatika atau obat anti kanker yang pemberiannya dengan cara dimasukkan ke dalam tubuh penderita kanker dengan melalui suntikan lewat selang infus di lengan, dan penderitanya haruslah di rawat beberapa jam sampai beberapa hari tergantung pada kasus kankernya.
Kemoterapi, penggunaannya ada yang diberikan berdiri tersendiri, namun ada juga yang dikombinasikan dengan redioterapi yang disebut kemoradiasi, dan ada yang digabung dengan operasi baik sebelum atau pun sesudah operasi.
Bila kemoterapi diberikan sebelum dilakukan operasi kanker, maka disebut kemoterapi neoadjuvan, sedangkan bila kemoterapi diberikan sesudah operasi kankernya maka disebut kemoterapi adjuvant.
Obat kemoterapi demikian banyak macamnya, dan penggunaannya tidak sama untuk satu kanker dengan kanker lainnya. Masing-masing jenis kanker sudah memiliki pedoman obat kemoterapi mana yang harus diberikan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan secara Internasional.
Ada yang penggunannya hanya satu jenis obat saja atau single agent untuk satu jenis kanker disebut monoterapi. Namun yang terbanyak adalah penggunaan kemoterapi dengan cara bebeapa jenis obat kemoterapi yang dikombinasikan dan diberikan kepada penderita kanker seecara bersamaan atau berurutan baik pada hari yang sama atau hari yang berbeda, cara seperti ini disebut pemberian kemoterapi kombinasi.
Pada kemoterapi kombinasi, obat kemoterapi yang dikombinasikan sudah ditentukan secara Internasional, baik jenis obatnya, dosis obatnya dan cara pemberian serta lama pemberiannya.
Di dalam terapi kombinasi obat-obat kemoterapi ini, obat yang dikombinasikan jumlahnya beragam, ada dua obat yang dikombinasikan, ada yang tiga obat, empat obat bahkan lima atau enam obat. Kombinasi obat yang sudah ditetapkan standarnya ini disebut regimen kemoterpi. Setiap jenis kanker memiliki regimen kankernya masing-masing.
Demikian pula dosis obat masing-masing yang dikombinasikan tersebut sudah ada ketentuannya, berapa dosis setiap kali pemberian dan juga dosis maksimalnya. Perhitungan dosis beradasarkan luas permukaan tubuh penderita yang dihitung dari tinggi badan dan berat badan dan dikalkulasi dengan rumus tertentu ataupun menggunakan alat yang sudah disediakan.
Dosis obat masing-maing obat kemoterapi memiliki dosis toksik, artinya dosis maksimal yang tidak boleh terlewati, karena akan menyebabkan efek toksik pada tubuh, tergantung pada jenis obatnya, ada yang toksik pada jantung dan lainnya.
Cara pemberian obat kemoterapi juga sudah ditetapkan, ada yang dengan melalui cairan infus, ada yang disuntikan secara langsung, ada juga yang harus diminum berupa tablet ataupun kapsul. Waktu pemberian obat kemoterapi melalui cairan infus juga bervariasi, ada yang diberikan dalam waktu 30 menit, ada yang 3 jam, bahkan ada yang sampai 20 jam pemberian. Semua itu tergantung jenis obat yang diberikan.
Dalam pemberian kemoterapi ada yang disebut dengan istilah “siklus kemoterapi”. Siklus kemoterapi adalah waktu yang diperlukan untuk pemberian satu kemoterapi. Untuk satu siklus umumnya setiap 3 atau 4 minggu sekali, namun ada juga yang setiap minggu. Sudah ditentukan untuk masing-masing jenis kanker berapa siklus harus diberikan dan berapa interval waktu antar siklusnya.
Sebagai contoh, kanker payudara umumnya diberikan 6 siklus kemoterapi dengan interval antar siklus adalah setiap 3 minggu. Ini artinya penderita kanker payudara tersebut harus menjalani 6 kali kemoterapi sampai kemoterapinya selesai diberikan.
Misalkan kemoterapi pertama diberikan pada tanggal 1 Okober 2007, maka penderita tersebut harus dilakukan kemoterapi kedua pada tanggal 22 Oktober 2007, demikian pula seterusnya untuk kemoterapi ke 3, 4, 5, 6, penderita harus datang setiap 3 minggu sekali ke rumah sakit.
Jumlah pemberian kemoterapi juga sudah ditetapkan untuk masing-masing kanker. Ada yang 4 kali, 6 kali, 12 kali, dsb. Jumlah pemberian ini tidak boleh ditawar-tawar, misalkan hanya diberikan satu atau dua kali saja lalu berhenti.
Hukumnya dalam pemberian kemoterapi adalah diberikan semuanya atau tidak sama sekali. Bila diberikan hanya satu atau dua kali saja, tidak ada manfaatnya, karena kanker tidak akan dapat disembuhkan bahkan menjadi lebih tahan atau resisten terhadap pemberian kemoterapi berikunya, selain itu efek sampingnya juga hebat namun tidak memberikan manfaat, juga secara ekonomi memboroskan biaya yang tidak perlu dan hanya membuang-buang waktu saja.
Efek lainnya adalah bisa saja kanker justru berkembang dan stadium kankernya meningkat, yang tadinya stadium dua menjadi stadium empat misalnya. Bisa juga kanker akan kambuh kembali di tempat semula dia tumbuh.
Mengingat pemberian kemoterapi ini sangatlah bervariasi, efek sampingnya juga banyak dan berat, maka pemberian kemoterapipun tidak dapat diberikan oleh setiap dokter. Hanya dokter yang sudah benar-benar mengerti pemberian kemoterapi yang umumnya menangani kemoterapi.
Semoga pertanyaannya sudah terjawab.
Sebagai contoh, kanker payudara umumnya diberikan 6 siklus kemoterapi dengan interval antar siklus adalah setiap 3 minggu. Ini artinya penderita kanker payudara tersebut harus menjalani 6 kali kemoterapi sampai kemoterapinya selesai diberikan.
Misalkan kemoterapi pertama diberikan pada tanggal 1 Okober 2007, maka penderita tersebut harus dilakukan kemoterapi kedua pada tanggal 22 Oktober 2007, demikian pula seterusnya untuk kemoterapi ke 3, 4, 5, 6, penderita harus datang setiap 3 minggu sekali ke rumah sakit.
Jumlah pemberian kemoterapi juga sudah ditetapkan untuk masing-masing kanker. Ada yang 4 kali, 6 kali, 12 kali, dsb. Jumlah pemberian ini tidak boleh ditawar-tawar, misalkan hanya diberikan satu atau dua kali saja lalu berhenti.
Hukumnya dalam pemberian kemoterapi adalah diberikan semuanya atau tidak sama sekali. Bila diberikan hanya satu atau dua kali saja, tidak ada manfaatnya, karena kanker tidak akan dapat disembuhkan bahkan menjadi lebih tahan atau resisten terhadap pemberian kemoterapi berikunya, selain itu efek sampingnya juga hebat namun tidak memberikan manfaat, juga secara ekonomi memboroskan biaya yang tidak perlu dan hanya membuang-buang waktu saja.
Efek lainnya adalah bisa saja kanker justru berkembang dan stadium kankernya meningkat, yang tadinya stadium dua menjadi stadium empat misalnya. Bisa juga kanker akan kambuh kembali di tempat semula dia tumbuh.
Mengingat pemberian kemoterapi ini sangatlah bervariasi, efek sampingnya juga banyak dan berat, maka pemberian kemoterapipun tidak dapat diberikan oleh setiap dokter. Hanya dokter yang sudah benar-benar mengerti pemberian kemoterapi yang umumnya menangani kemoterapi.
Semoga pertanyaannya sudah terjawab.
14 Komentar
tetangga saya kena penyakit kanker otak...apakah ada kemungkinan sembuh bila dikemo?
BalasHapusSekedar tambahan, berikut adalah catatan dari Prof. Dr. Boediwarsono, SpPD-KHOM, PGD.Pall.Med (ECU):
BalasHapusPemberian kemoterapi dapat bertujuan kuratif atau paliatif. Untuk tujuan kuratif dengan segala cara dihimbau agar penderita mau melaksanakan dan dikerjakan baik secara adjuvant (pasca pengobatan primer) ataupun neo adjuvant (sebelum pengobatan primer). Kemoterapi paliatif adalah kemoterapi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup. Kode etik pemberian kemoterapi paliatif adalah mempertimbangkan : Respect for outonomy, Beneficial,
Non maleficent dan Justice.
Langkah-langkah pemberian kemoterapi adalah Diagnosis Harus Pasti (Hasil PA), Stadium Harus Jelas (1, 2, 3,4), Keadaan Umum Penderita Harus Baik, Obat Yang Diberikan Harus Tepat (Jenis kemoterapi), Hasil Pengobatan Harus Diikuti, besarnya tumor, performance status, tumor marker, perubahan obyektif kuantitatif, perubahan obyektif kualitatif, perubahan subyektif dan survival. Untuk respon paliatif yang penting adalah perubahan subyektif. Efek Samping Harus Diwaspadai (Derajat 1, 2, 3, 4). Pemberian kemoterapi paliatif umumnya dievaluasi setelah siklus kedua. Bila responsive pengobatan dilanjutkan sampai dengan 1 tahun, tapi bila non responsive, dipertimbangkan untuk dihentikan.
Semoga berguna.
Salam.
ternyata kemoterapi diberikan secara berkala ya..
BalasHapusBiasanya biaya untuk sekali kemo berapa ya? Bener gk smpe ad yang ratusan juta?
BalasHapusSekedar berbagi, saya penderita CA mamae yg divonis dokter onkologi stadium III. Saat sy tulis komen ini, saya sdg menjalani kemo k 4 d Jkt. Alhamdulillah, dari awal pemeriksaan, biopsi, cek lab ini itu smp proses kemo ini biaya GRATIS ditanggung Askes/BPJS. Efek dr kemo memang masya allah nikmaaaaaatny luar biasa. Tapi smua itu terhntg pd si pasien sendiri utk melawannya, tak lelah bersabar utk berjuang. Jd, jgn prnh takut utk kemo. Klo andavtrus berpikir negatif tg efek kemo, maka pikiran negatif malah akn merusak tubuh dn hati anda. Ikhlaskan, ikhtiar medis krn sakit kita ini nampak , dn sll berdoa. Urusan umur,itu rahasia Allah. Toh kita smua pasti akn kembali padaNya. Oya, jaga pola makan dan yg penting jaga pola pikir & manage hati dg baik. Selamat berjuang, kawan!!
BalasHapusmbak kemo nya dirumah sakit mana, jadwalnya bisa sesuai tiap 3 minggu ga ya?
Hapusayah saya sudah menjalani kemo radiasi di Malaysia selama enam kali dan setelah tiga bulan diminta kembali ke dokter setelah difoto, dokter mengatakan hasilnya baik. Tetapi, yang saya bingungkan, kenapa masih diberikan obat oral kemo untuk dua bulan? Apakah efek samping obat oral kemo itu membuat rambut ayah saya rontok, mual dan tidak nafsu makan? Terima kasih.
BalasHapusDok apa penyebab.y jika jadwal pemberian kemo lewat sampai 10 hari lebih
BalasHapussaya menderita kanker payudara stadium 111...dokter menyarankan untuk di angkat dan kemoterapi..tp saya tanya dokter misalkan tdk diangkat tp saya kemoterapi..boleh ngga dokter...dokter kemudian memperbolehkannya...kmdn saya kemo 1 x....tp saya merasa tdk sanggup untuk melanjutkan kemoterapi karena efeknya...keluarga lebih meminta saya utk komsumsi herbal karena ada temen yg sembuh setelah konsumsi herbal itu..temenku di vonis kanker otak stadium 4...itu bagaimana yah dokter..bila saya berhenti kemo...
BalasHapusSELAMAT MALAM DOKTER,
BalasHapusSAYA MAU TANYA APA YANG DI MAKSUD DENGAN AUC PADA OBAT GOLONGAN PLATINUM,ITU BAWAH KE MG CARANYA BAGAIMANA
Dok, apa fungsi pemberian infus RL atau NaCl kepada pasien yg akan di kemoterapi dok? Dan apakah tujuan pengenceran obat kemo menggunakan plarut yg sesuai? Terima kasih dok, mohon jawabannya
BalasHapusDok saya mau bertanya , ada persyaratan khusus tidak untuk meresepkan obat kemoterapi pada pasien kanker serviks ? Ada yg dengan stadium sama tapi kenapa obatnya berbeda ya dok? Terima kasih
BalasHapusBisa ga klo melanjutkan proses kemo nya di Kota yg berbeda. Contoh Kemo pertama sampai ketiga di RS arifin Ahmad pekanbaru, dan Kemo selanjutnya itu di RS dharmaisJakarta? Mohon Jawab secepatnya
BalasHapusmantap informasinya, ijin nyimak untuk dijadikan sebagai referensi dam sumber bagi artikel kehesehatan kami, salah jabat erat.
BalasHapusGejala Kanker Serviks
Ciri Ciri Keputihan Abnormal