Ticker

Apakah Radioterapi Penting Untuk Pengobatan Kanker?

TANYA:
1. Dokter, saya wanita umur 45 tahun, kata dokter , saya menderita kanker payudara stadium tiga, sudah ada borok di kulit payudara kanan saya. Dokter yang menangani saya menganjurkan supaya diobati dengan radioterapi di Jakarta dan sudah dibuatkan surat rujukan. Saya tidak bisa mengikuti anjuran tersebut dok, karena tidak ada biaya, karena butuh waktu sekitar satu bulan katanya dok. Harus bagaimana saya dok? Apakah radioterapi bisa dilakukan di Pontianak? Terimakasih atas jawaban dokter. ~ Ny. Meti, Pontianak.

2. Dok, saya laki-laki umur 30 tahun, kata dokter spesialis THT yang mengobati saya, saya dikatakan menderita kanker nasofaring dan dianjurkan untuk dilakukan pengobatan khemoradiasi di Jakarta. Saya tidak punya biaya dok. Dapatkah penyakit saya diobati di Pontianak saja? Terimakasih. ~ Beni, Ketapang.

3. Dokter, isteri saya, 46 tahun, menderita kanker leher rahim dan sudah dilakukan operasi di Pontianak. Sesudah operasi, oleh dokter kebidanan yang menangani, isteri saya dianjurkan untuk melanjutkan pengobatan dengan radioterapi di Jakarta. Apakah di Pontianak tidak ada radioterapi? Saya ini hanya Pegawai Negeri Sipil golongan rendah, berat untuk saya pergi ke Jakarta, terutama dari segi biaya. Adakah alternatif lain untuk penyembuhan penyakit isteri saya? Kapan kira-kira di Pontianak ada radioterapi? Terimakasih atas jawaban dokter. ~ Tn. Rudi, Pontianak.

4. Dokter, ibu saya, umur 48 tahun, menderita kanker di lubang dubur. Sudah dilakukan operasi pembuatan lubang dubur buatan di dinding perut. Kata dokter yang merawat, kanker ibu sudah tidak dapat dioperasi karena sudah stadium lanjut dan dianjurkan untuk dilakukan radioterapi di Jawa. Ibu saya tidak mau dok, karena pengobatannya kata dokter sekitar satu bulan. Terlalu lama bagi kami dok. Apakah di Pontianak memang tidak ada radioterapi dok, sehingga ibu saya harus dirujuk ke Jawa? Terimakasih atas jawaban dokter. ~ Indra, Pontianak.

Masih banyak lagi pertanyaan yang hampir sama yang diajukan para penderita kanker maupun keluarganya yang menanyakan keberadaan radioterapi di Pontianak.

JAWAB:
Dalam pengobatan kanker, ada beberapa macam tindakan pengobatan antara lain, operasi, radioterapi, khemoterapi, maupun hormon terapi. Bisa hanya dengan salah satu cara saja atau kombinasi dari dua atau tiga cara sekaligus, tergantung pada jenis kanker dan stadium kanker saat mulai diobati.

Kanker stadium dini masih dapat dilakukan operasi saja, walaupun adakalanya harus dikombinasi dengan radioterapi atrau khemoterapi.

Kanker nasofaring, kanker mata pada anak yang disebut retinoblastoma, kanker payudara stadium tiga, kanker leher rahim stadium lanjut dan banyak lagi kanker lainnya yang membutuhkan radioterapi untuk pengobatannya.

Radioterapi tidak sama dengan pembuatan foto rontgen seperti yang kita kenal saat ini. Radioterapi adalah pengobatan penyakit kanker dengan menggunakan sinar pengion. Sinar pengion adalah gelombang elektromagnetik atau partikel yang akan menimbulkan proses ionisasi dan menyebabkan kerusakan pada sel-sel target akibat terjadinya efek biologik. Bila mengenai DNA sel target yaitu sel kanker maka sel kanker itu akan mati.

Terdapat tiga cara pengobatan radiasi yaitu:
1. Radiasi eksterna (teleterapi), yaitu radiasi dilakukan dengan menggunakan sumber radiasi yang terletak pada jarak tertentu dari target kanker. Contohnya dilakukan pada kanker payudara, kanker kulit, kanker kelenjar getah bening, kanker kelenjar gondok golongan anaplastik dan lainnya.

2. Brakhiterapi, yaitu radiasi yang dilakukan dengan mendekatkan sumber radiasi pada atau di dalam daerah target radiasi yaitu pada tumor/kankernya, berupa:
  • Implantasi, yakni dengan menanamkan sumber radiasi ke dalam tumor. Misalnya pada kanker lidah, kanker tonsil dan lain-lain.
  • Intrakaviter, yakni dengan menempatkan sumber radiasi di dalam rongga tubuh seperti pada kanker leher rahim, kanker lubang dubur (rektum), kanker nasofaring, kanker paru dan lain-lain.
3.Radiasi dengan menggunakan radiofarmaka, yang didapatkan dari bahan radioaktif yang masuk dalam sirkulasi darah, kemudian mengikuti proses metabolisme dalam tubuh, Contohnya dilakukan pada kanker kelenjar gondok/tiroid.

Tujuan pengobatan dengan radioterapi ada dua yaitu:
  1. Kuratif, yaitu menghilangkan (eradikasi) tumor pada daerah lokal dan kelenjar getah bening regional dengan tujuan meningkatkan angka kelangsungan hidup dengan meningkatnya kontrol lokal. Terutama dilakukan pada kanker ukuran kecil/stadium dini.
  2. Paliatif, yakni untuk menghilangkan gejala yang ada dengan harapan dapat meningkatkan kualitas hidup penderita. Diberikan pada kanker stadium lanjut. Misalnya untuk menghilangkan nyeri pada kanker yang sudah menyebar pada tulang, menghilangkan bau dan perdarahan pada borok yang terjadi karena kanker.
Radioterapi dapat juga dikombinasikan dengan operasi baik dilakukan sebelum maupun sesudah operasi kanker. Misalnya pada kanker rektum atau dubur, diberikan radiasi sebelum operasi dengan maksud supaya duburnya dapat dipertahankan. Radiasi sesudah operasi dilakukan misalnya pada kanker kulit, kanker payudara bila radikalitas operasi diragukan dengan maksud mencegah kekambuhan lokal.

Radioterapi yang dikombinasikan dengan khemoterapi, disebut khemoradiasi, dilakukan pada kanker nasofaring, dimana khemoterapi ini dapat meningkatkan efek radiasi.

Macam-macam pesawat yang menghasilkan sinar-sinar pengion atau lazim kita sebut alat radioterapi adalah:
  1. Pesawat superficial yang menghasilkan sinar dengan energi 50-80 KiloVolt (Kv), digunakan bagi tumor-tumor yang terletak di permukaan tubuh.
  2. Pesawat Orthovoltage, menghasilkan sinar dengan energi 100-250 Kv, digunakan untuk tumor yang terletak lebih dalam.
  3. Pesawat supervoltage dan megavoltage, menghasilkan sinar dengan energi 4-10 MegaVolt (Mv), yang dikenal juga sebagai pesawat akselerator linier, digunakan untuk tumor yang terletak jauh di dalam tubuh.
Jadi radioterapi sangat penting sekali dalam mengobati kanker. Memang dalam pengobatan kanker dengan radioterapi membutuhkan waktu lama sekitar satu bulan, tetapi itupun tergantung jenis kankernya. Biasanya diberikan lima hari berturut-turut kemudian istirahat dua hari, dan seterusnya sampai sekitar 4-5 minggu.

Untuk kanker tertentu yang sudah disebutkan diatas, memang mutlak harus dilakukan radioterapi. Sayangnya alat dan sarana radioterapi belum ada di Pontianak, sehingga penderita terpaksa harus dirujuk ke Jakarta. Dapat dibayangkan betapa besar biaya yang harus ditanggung, baik untuk biaya radioterapinya sendiri maupun untuk transport dan akomodasi serta konsumsinya, belum lagi dari segi waktu dan tenaga. Tentunya bagi penderita dengan kemampuan ekonomi terbatas, hal tersebut sulit diwujudkan.

Dalam berbagai kesempatan, pengasuh berupaya mengusulkan agar sarana dan alat radioterapi ini suatu saat dapat diwujudkan di Pontianak. Mengapa? karena penderita kanker sangat banyak, dan radioterapi dibutuhkan oleh semua disiplin ilmu kedokteran yang ada, yaitu oleh dokter bedah, dokter bedah onkologi, dokter kebidanan, dokter penyakit dalam, dokter anak, dokter THT, dokter mata, dokter bedah mulut, dokter bedah tulang, dokter bedah saraf, dokter kulit. Selain itu juga sangat membantu bagi penderita dan keluarganya bila alat ini sudah ada disini.

Pengasuh sudah pernah mengusulkan kepada Direktur Rumah Sakit Umum Soedarso, juga kepada ibu gubernur yakni ibu Maya Damayanti Usman Djafar saat acara seminar di BKKBN beberapa waktu lalu. Semoga beliau dapat membantu mewujudkan harapan penderita kanker khususnya dan masyarakat KalBar umumnya, bahwa suatu saat radioterapi ada di bumi khatulistiwa tercinta.

Posting Komentar

1 Komentar

  1. info yang valid...dari dokter pula. harus menjaka kesehatan neh...takut sakit yang berat..

    BalasHapus

Ad Code