Ticker

20/Tanya Dokter/ticker-posts

Telat Mikir Karena Kemoterapi?

TANYA:
Assalamualaikum wr wb

Dokter Zubairi yang baik, Sekitar satu tahun yang lalu saya didiagnosis oleh dokter menderita kanker payudara stadium dini. Saat itu usia saya 28 tahun. Dokter menjelaskan yang dimaksud dengan tahap dini adalah karena kankernya masih kecil dan tidak ditemukan penjalaran ke bagian tubuh yang lain. Setelah itu dilakukan operasi, penyinaran, dan kemoterapi.

Sekarang telah enam bulan sejak saya menjalani kemoterapi yang terakhir dan pada kontrol yang terakhir (satu minggu lalu) Alhamdulillah kondisi saya dikatakan dalam keadaan baik. Masalah saya saat ini adalah sepertinya ingatan dan daya konsentrasi saya sangat berkurang dibandingkan sebelum sakit, bahkan sewaktu masih menjalani pengobatan.

Terkadang saya sulit mengingat apa yang baru saja saya lakukan atau katakan sebelumnya. Tapi menurut orang-orang di sekitar saya (keluarga dan teman sekantor), itu hal yang biasa saja. Tapi menurut perasaan saya kok frekuensinya terlalu sering.

Yang paling mengganggu saya adalah jika saya membaca tulisan yang sifatnya ilmiah, rasanya sulit sekali mencerna. Jika dulu saya dapat membaca dalam kondisi lingkungan yang seperti apa pun dan saya dapat menarik kesimpulan dengan cepat, kini tidak lagi.

Saya harus mengerahkan konsentrasi untuk dapat memahami bacaan tersebut. Apakah keadaan saya ini ada hubungannya dengan pengobatan yang saya jalani, terutama mungkin kemoterapi? Sebelum pengobatan memang tidak ada keterangan seperti itu. Apakah mungkin ini memang terjadi akibat pertambahan usia? Cuma kok rasanya begitu drastis. Jawaban dokter sangat saya harapkan. Terima kasih. ~ Nana, Jakarta.

JAWAB:
Waalaikumusalam wr wb

Mbak Nana yang baik,
Saya mengucapkan selamat dan turut merasa gembira karena Mbak telah menyelesaikan pengobatan dengan baik. Angka kesembuhan kanker payudara pada tingkat penyakit awal cukup tinggi. Saya mendoakan agar Mbak Nana termasuk kelompok yang sembuh total.

Membaca keluhan-keluhan yang Mbak ceritakan, ada beberapa kemungkinan penyebabnya, antara lain akibat efek samping obat kemoterapi, akibat pembiusan sewaktu operasi, akibat jangkitan kanker di otak, ataupun akibat penyakit yang tidak ada hubungan sama sekali dengan kanker payudara. Mengenai kemungkinan jangkitan pada otak, hampir pasti bisa disingkirkan, karena biasanya juga ada keluhan sakit kepala yang makin lama makin berat, muncul gangguan penglihatan, dan tidak bisa masuk kerja. Sedangkan Mbak Nana sekarang kan masih bekerja penuh.

Kemungkinan lain adalah akibat obat kemoterapi, flourourasil misalnya yang dapat menimbulkan gangguan berpikir dan mengingat, walaupun amat sangat jarang terjadi. Dikatakan, sebanyak lima persen pasien mengalami gangguan tersebut, walaupun biasanya terjadi segera setelah pemberian obat dan kemudian membaik sendiri.

Pengaruh kemoterapi pada fungsi otak ditandai dengan gangguan konsentrasi, lupa meletakkan barang-barang, lupa di mana memarkir mobil, dan sulit mencari kata-kata untuk mendeskripsikan sesuatu. Keadaan ini memang mungkin sering pula dialami akibat pertambahan usia, tetapi jika berhubungan dengan kemoterapi maka penurunannya terjadi secara tiba-tiba.

Kemoterapi dikatakan dapat menimbulkan gangguan kognitif (berpikir) pada 20-30 persen pasien pascakemoterapi, bahkan ada penelitian yang memberikan angka 17-50 persen. Namun, penelitian-penelitian itu umumnya belum dapat menyimpulkan apakah gangguan kognitif tersebut merupakan akibat langsung dari kemoterapi, maksudnya apakah obat-obat kemoterapi dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel syaraf, atau merupakan akibat tidak langsung dari terjadinya menopause akibat kemoterapi dan depresi.

Penyebab lain adalah kekentalan darah meningkat. Pada penderita kanker dapat terjadi peningkatan kekentalan darah yang dapat menimbulkan penyumbatan pada pembuluh-pembuluh darah di otak. Untuk memastikan penyebab-penyebab tersebut, saya sarankan Mbak menemui dokter yang merawat Mbak, kemudian minta pengantar untuk pemeriksaaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan pemeriksaan penyaring untuk melihat kekentalan darah.

Jika memang kesimpulan akhir gangguan tersebut adalah akibat kemoterapi, maka yang bisa Mbak Nana lakukan adalah beradaptasi dengan keadaan ini. Terdapat penelitian yang mengatakan, gangguan ini dapat teratasi walaupun membutuhkan waktu yang lama. Untuk mengingat hal-hal penting, dapat dibuat semacam daftar pekerjaan apa saja yang harus dilakukan.

Mintalah anggota keluarga atau orang-orang yang berhubungan dengan Anda untuk membantu. Untuk meningkatkan konsentrasi, jika memang tidak dapat seperti dulu, jangan putus asa. Aturlah waktu agar tersedia waktu yang cukup untuk dapat memahami bacaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Pola makan yang sehat, banyak buah dan sayur, dan olah raga yang teratur juga akan membantu proses pemulihan.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code