Ticker

20/Tanya Dokter/ticker-posts

Dapatkah Kemopterapi Menyembuhkan Semua Kanker?

TANYA:
1. Dok, ayah saya 53 tahun, menderita kanker nasofaring, sudah diobati oleh dokter di Jakarta dengan radioterapi dan kemoterapi 1 tahun yang lalu. Sekarang timbul lagi benjolan di leher kiri dan kanan atas. Apakah itu kanker yang kambuh? Apakah kemoterapi tidak dapat menyembuhkan kanker sampai benar-benar sembuh? Terimakasih atas jawaban dokter (Ida, Pontianak).

2. Dok, mau tanya, apakah kemoterapi itu dapat menyembuhkan semua jenis kanker? Apakah bila sudah dilakukan kemoterapi kanker pasti hilang dan tidak kambuh lagi? Tolong dijawab ya dok. Terimakasih (Titi, Pontianak).


JAWAB:
Salah satu cara pengobatan yang digunakan sebagai upaya menyembuhkan penyakit kanker adalah dengan menggunakan obat-obat anti kanker atau kemoterapi sitostatika, yaitu pengobatan dengan menggunakan obat-obat yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.

Selain kemoterapi, pengobatan kanker adalah dengan cara operasi, radioterapi, terapi hormon. Penggunaannya bisa sendiri-sendiri atau dilakukan kombinasi satu atau lebih cara pengobatan tersebut tergantung pada jenis kanker dan stadium saat kanker tersebut diobati.

Kemoterapi digunakan sesuai dengan jenis kankernya dan memiliki empat cara pemakaiannya yaitu sebagai pengobatan induksi, sebagai pengobatan ajuvan, sebagai pengobatan neoajuvan, dan sebagai obat yang disuntikkan langsung pada bagian tubuh dimana kanker itu diderita.

Kemoterapi sebagai pengobatan induksi artinya bahwa kemoterapi ini merupakan satu-satunya pengobatan dan tidak ada alternatif pengobatan lainnya. Biasanya pengobatannya diberikan secara kombinasi beberapa jenis obat.

Kemoterapi sebagai pengobatan neoajuvan berarti obat kemoterapi diberikan setelah penderita diobati dengan modalitas atau terapi lain terlebih dahulu misalnya dilakukan operasi atau radiasi terlebih dahulu, biasanya setelah kanker diangkat dengan cara operasi. Pengobatan ini diberikan pada mereka yang memiliki kemungkinan kambuh setelah pengobatan local, atau pada mereka yang memiliki factor-faktor yang berpengaruh buruk terhadap hasil pengobatan.

Kemoterapi sebagai neoajuvan, diberikan sebagai pengobatan pengahuluan pada penderita dengan tumor yang terlokalisasi dan memiliki alternatif lain, namun hasilnya diragukan akan cukup efektif.

Sampai saat ini, tidak ada obat kemoterapi yang dapat membunuh sel kanker secara tuntas atau seratus persen. Setiap kali kemoterapi diberikan, maksimal sel kanker yang terbunuh adalah 99,9 persen.

Efektif atau tidaknya pengobatan kemoterapi tergantung pada berbagai sebab, antara lain jenis kankernya maupun jenis obat yang diberikan.

Kanker yang dapat disembuhkan dengan kemoterapi pada stadium lanjut, antara lain kanker kelenjar getah bening Limfoma Maligna Hodgkin, kanker testis, kanker jenis rhabdomyosarcoma embrional dan beberapa jenis kanker lainnya.

Kanker yang dapat sembuh dengan menggunakan kemoterapi sebagai obat ajuvan, antara lain kanker payudara, kanker usus kolorektal.

Kanker yang bila diberikan kemoterapi memperlihatkan adanya respons, namun belum dapat disembuhkan , antara lain kanker kepala dan leher, kanker lambung, kanker leher rahim, kanker jaringan lunak, dan beberapa jenis kanker lainnya.

Kanker yang kurang berespons dengan pemberian kemoterapi antara laina, kanker tulang, kanker pancreas, kanker ginjal, kanker kelenjar gindok, kanker kulit melanoma, kanker hati.

Jadi memang hingga saat sekarang, kemoterapi belum dapat menyembuhkan semua jenis kanker. Oleh karenanya kemoterapi itu sendiripun obat-obatannya terdiri dari beberapa jenis obat atau kombinasi untuk meningkatkan respons pengobatan dan juga mencegah terjadinya resistensi sel kanker itu sendiri terhadap kemoterapi.

Selain itu kombinasi kemoterapi dengan cara pengobatan lainnya seperti operasi atau radioterapi, makin meningkatkan keberhasilan pengobatan pada jenis-jenis kanker tertentu.

Pada kanker nasofaring misalnya, pengobatan kombinasi dengan radioterapi dan kemoterapi memberikan hasil pengobatan yang lenih baik bila dibandingkan dengan pemberian kemoterapi saja. Pada kanker payudara, sering digunakan pengobatan kombinasi antara kemoterapi-operasi-kemoterapi atau operasi baru dilakukan kemoterapi, tergantung stadium kanker saat pertama kali mulai diobatai. . Pada kanker kelenjar getah bening, cukup hanya dengan kemoterapi saja.

Walaupun sudah dilakukan kemoterapi dan hasil pengobatannya baik, dimana kankernya hilang, namun bisa saja suatu ketika terjadi kekambuhan. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini. Oleh karenanya, walaupun secara klinis sudah dinyatakan sembuh, pasien tetap harus kontrol teratur pada dokter yang mengobatinya, agar dapat diawasi bila terjadi kekambuhan.

Pada kanker nasofaring dimana kankernya terletak di rongga antara rongga hidung dan rongga mulut dan tidak dapat dioperasi,pengobatannya adalah dengan kombinasi radioterapi dan kemoerapi. Bila ada benjolan di leher kiri dan kanan atas, itu adalah anaknya atau metastasis dari induknya yang ada di rongga tersebut.

Bila setelah pengobatan lengkap kemudian hilang, dan beberapa waktu kemudian timbul lagi benjolan di leher atas, kemungkinan kanker nasofaringnya kambuh kembali.

Segeralah periksakan kembali ke dokter yang menangani sejak awal!

Posting Komentar

7 Komentar

  1. Informasi yang sangat baik, mungkin bisa coba produk kami yang bekerja pada sistem imun (kekebalan tubuh), di mana dari hasil riset, uji klinis, dan testimoni sudah banyak menyembuhkan banyak penyakit kanker. Info lengkap : http://www.4life-better.blogspot.com

    BalasHapus
  2. ass,,,,istri saya memiliki benjolan di payudara kanan (bagian tepi),,,panjangnya kurang lebih 3 cm dan tebalnya 1 cm,,,kami takut kemoterapi,,kami sementara ini mengkonsumsi ketela rambat dan meminum jus kulit manggis buatan sendiri...apakah sembuhh dengan mengkonsumsi ketela trsebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apapun usaha untuk penyembuhan merupakan tindakan tepat untuk mengobati penyakit, sekiranya tidak ada efek samping dan ada perubahan walaupun sedikit, teruskan saja, dan semoga lekas sembuh

      Hapus
    2. Apapun usaha untuk penyembuhan merupakan tindakan tepat untuk mengobati penyakit, sekiranya tidak ada efek samping dan ada perubahan walaupun sedikit, teruskan saja, dan semoga lekas sembuh

      Hapus
  3. dok usia saya 24 tahun,,,di puting saya terdapat benjolan kecil ,,,tapi saya takut sendiri stelah mngetahui klu pria bisa terkena kangker psyudara,,,tpi benjolan ini sdah ada 3 thun yg lalu,,,,yg saya mau tanyakan,,?
    apakah ini kangker atau cmn bnjolan biasa,,?
    mhon pencerahanya dok,,,?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba di pastikan dulu itu kanker atau bukan. Karna saya pernah merasakan seperti ada benjolan di puting kiri dan sakit ketika disentuh atau terkena tekanan, tapi setelah di cek di internet kemungkinan itu lipoma dan bisa sembuh sendiri paling lama 2 tahun, dan ternyata benar cuma 6 bulan sudah ilang sakit dan benjolannya. sebabnya karna ketidak seimbangan hormon . Maaf saya tidak bisa memberi saran lebih banyak . Semoga membantu dan semoga lekas sembuh

      Hapus
    2. Coba di pastikan dulu itu kanker atau bukan. Karna saya pernah merasakan seperti ada benjolan di puting kiri dan sakit ketika disentuh atau terkena tekanan, tapi setelah di cek di internet kemungkinan itu lipoma dan bisa sembuh sendiri paling lama 2 tahun, dan ternyata benar cuma 6 bulan sudah ilang sakit dan benjolannya. sebabnya karna ketidak seimbangan hormon . Maaf saya tidak bisa memberi saran lebih banyak . Semoga membantu dan semoga lekas sembuh

      Hapus

Ad Code