Ticker

20/Tanya Dokter/ticker-posts

Cegah Kanker Dengan Pemeriksaan Dini

Mengatasi kanker bukan hal mudah. Ibarat gunung es, kasus yang muncul di permukaan sedikit, padahal di bawahnya banyak sekali masalah yang belum tersentuh. Kanker adalah salah satu penyebab kematian terbesar. Tak hanya di Indonesia tapi juga di dunia.

Jumlah penderita kanker di dunia meningkat pesat setiap tahun. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan telah muncul sebanyak 14,1 juta kasus kanker pada 2012. Jumlah yang signifikan bila dibandingkan dengan 2008 yang masih berkisar di angka 12,7 juta.

Temuan tersebut berdasarkan estimasi terkini jumlah penderita 28 jenis kanker pada 187 negara. Jika di 2008 tercatat ada 7,6 juta jumlah kematian, maka pada 2012 jumlah itu meningkat jadi sebanyak 8,2 juta. Fakta ini menempatkan kanker sebagai penyakit yang paling ditakuti di seluruh dunia. Kanker dapat menyerang bagian tubuh kapan dan dimana saja.

Jenis kanker yang banyak diderita penduduk dunia adalah paru-paru (1,8 juta atau sebanyak 13% jumlah total), payudara (1,7 juta atau 11,9%), dan colorectal (1,4 juta atau 9,7%). Sementara kanker yang jadi penyebab kematian terbesar adalah paru-paru (1,6 juta atau 19,4% dari jumlah total), liver (0,8juta atau 9,1%t), dan perut (0,7juta atau 8,8%).

Christopher Wild, direktur International Agency for Research on Cancer (IARC), mengatakan bahwa kanker sudah berkembang pesat di seluruh dunia. “Harus ada komitmen untuk pencegahan dan deteksi dini. Tidak cukup hanya dengan pengobatan (untuk melawan kanker),” ujar Wild seperti dilansir Reuters, Selasa (4/2).

Dengan pertumbuhan penduduk dan populasi dunia yang kian menua, diperkirakan bakal terjadi 19,3 juta kasus kanker baru per tahun pada 2025. WHO juga menyatakan lebih dari separuh penderita kanker (56,8%) dan jumlah kematian yang terjadi akibat kanker (64,9%) pada 2012 terjadi di negara-negara berkembang (termasuk Indonesia). Jumlah ini juga diprediksi bakal meningkat pesat pada 2025.

Sayangnya, masyarakat di Indonesia belum sadar sepenuhnya akan makna menjaga kesehatan. Modernisasi, polusi dan gaya hidup tak sehat masyarakat membuat upaya melawan kanker kian berat. Menurut dr.Handrawan Nadesul, membangun awareness masyarakat tentang kanker sangat penting.

“Kebanyakan orang Indonesia tidak waspada terhadap gejala-gejala penyakit yang dirasakan. Mereka juga cenderung mengabaikannya sehingga penyakitnya memburuk,” ujar pria yang akrab disapa Dokter Hans, pada pertemuan anggota Komunitas Warga Senior (KOWAS), Sabtu (25/1), di Auditorium A “Bintang Toedjoe”, Jl A.Yani no 2, Pulomas, Jakarta Timur.

Dokter yang mengabdikan diri pada gerakan Back to Nature ini menambahkan, masyarakat harus membiasakan diri melakukan deteksi dini untuk mencegah penyakit, terutama kanker. “Sayangnya, masyarakat kita tidak punya kebiasaan melakukan check up. Banyak yang masih menggagap hal itu memboroskan uang,” keluhnya.

Perjalanan penyakit kritis menurut Dokter Hans berjalan hingga puluhan tahun, sehingga pada dasarnya perburukan penyakit bisa dicegah. “Padahal jika kanker atau penyakit lain segera ditangani dokter harapan sembuhnya masih ada,” pungkas Dokter Hans. (*)

[Sumber: RS AwalBros]

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code