8 Jurus Mencegah Kanker

Kanker dapat menyerang bagian tubuh kapan dan dimana saja. Selain mematikan, biaya pengobatan kanker juga tidak murah. Bahkan, langkah membasmi kanker tidak cukup hanya dengan obat dan penyembuhan saja. Tak heran, jika kanker mendapat label sebagai penyakit paling ditakuti.

Menurut IARC, badan yang bernaung di bawah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengkhususkan diri pada penelitian kanker di seluruh dunia, pada 2012 kasus kanker baru muncul sebanyak 14 juta kasus setiap tahunnya. Hal ini diprediksi meningkat untuk 20 tahun kedepan sebanyak 22 juta kasus per tahun. Data tersebut menunjukkan bahwa satu dari lima pria dan satu dari enam wanita di seluruh dunia akan terdiagnosis mengidap kanker sebelum mereka berumur 75 tahun. Data tersebut juga menunjukkan bahwa satu dari delapan pria dan satu dari 12 wanita meninggal karenanya.

Penelitian tersebut dirangkum dalam laporan tahunan World Cancer Report yang pada tahun ini digelar di London. Laporan tersebut memuat penelitian dari 250 peneliti dari 40 negara. Mengacu pada fakta ini, dr Handrawan Nadesul mengungkapkan “8 Jurus Melawan Kanker” agar masyarakat Indonesia sadar dan mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat.

Dr. handrawan Nadesul sedang memaparkan 8 Jurus Mencegah Kanker dalam acara Bincang-bincang XXVI KOWAS (Komunitas Warga Senior), di Jakarta, Sabtu, 25 Januari lalu (25/1/14).

“Agar terlindungi dari ancaman kanker, hilangkan semua faktor risiko. Segala sesuatu yang berpotensi mengubah tabiat sel tubuh menjadi sel abnormal, harus disingkirkan. Kanker harus dicegah,” tandas pria yang aktif menjadi health motivator dan juga pengasuh rubrik kesehatandi sejumlah media ini.

Dalam acara Bincang-bincang XXVI KOWAS (Komunitas Warga Senior), di Jakarta, Sabtu (25/01/14), Dokter Hans, panggilan akrabnya, membeberkan delapan langkah strategis untuk mencegah kanker. Berikut ke-8 langkah tersebut:

1. Mengurangi asupan kalori. Kalori terbesar didapat dari karbohidrat. Makin banyak karbohidrat yang dikonsumsi, makin banyak sampah radikal bebas yang diproduksi tubuh.
2. Lima porsi buah dan sayur-mayur. Tubuh memperoleh banyak vitamin-mineral selain fiber dari aneka buah dan sayur-mayur. Keduanya bersifat antioksidan selain mengandung flavonoid serta hormon nabati. Makin besar porsi buah dan sayur, makin tegar proteksi tubuh terhadap ancaman kanker.
3. Cukup asupan flavoniod. Besarnya peran zat flavonoid banyak didapat dari kacang kedelai dan kacang-kacangan yang lain.
4. Lemak sehat. Pilih lemak jenis yang menyehatkan atau lemak tak jenuh, seperti minyak zaitun, minyak canola selain omega-3. Lemak sehat mengandung antioksidan.
5. Batasi yang terlampau manis, perbanyak yang berserat. Semua yang terlalu manis tergolong terlalu tinggi glikemiknya; sawo, nangka, durian, lebih tinggi dibanding semangga dan jeruk.
6. Alkohol moderate. Selain menambah deras alirah darah, alkohol juga bersifat memproteksi tubuh terhadap kanker. Alkohol dengan takara moderate: 355 ml bir, 148 ml wine, 44 ml spirit per hari.
7. Tipiskan gajih di badan. Orang gemuk lebih tebal lapisan gajihnya. Beberapa peneliti menyebut, gajih berpotensi sebagai penyetus kanker juga, maka perlu ditipiskan dengan aktivitas yang membakar lemak.
8. Rutin menggerakkan badan. Bagi orang lanjut usia, tidak perlu olahraga khusus atau joging, cukup jalan tergopoh-gopoh. Lebih baik melakukannya secara rutin dan hindari latihan fisik berlebihan karena overtraining justru memproduksi lebih banyak radikal bebas.

Dokter yang memegang teguh prinsip hidup “Back to Nature” ini juga menyatakan kita mutlak menghindari hal-hal yang memperlemah kondisi tubuh. Dalam kondisi seperti sekarang ini, polusi dan stres juga bisa merusak badan. Dalam kondisi pertahanan tubuh yang memburuk, penyakit jadi mudah menyerang. “Semua ancaman di sekitar kita tidak mungkin diredam. Yang bisa dilakukan hanya membuat tubuh lebih kuat dengan menu bergizi, cukup istirahat, dan olahraga untuk melawan semua ancaman itu,” pungkas Dokter Hans.

[Sumber: RS AwalBros]