Ticker

20/Tanya Dokter/ticker-posts

Mengenal BCT (Breast Conserving Treatment)

TANYA:
Dokter, saya wanita 34 tahun, belum menikah, karyawati sebuah perusahaan, pada payudara kanan saya ada benjolan sebesar ukuran biji melinjo. Sekitar 3 bulan yang lalu benjolan tersebut masih kecil, sekitar ukuran kacang tanah. Saya jadi khawatir, apakah benjolan saya itu kanker payudara dok?

Sekiranya ternyata benar kanker, apakah ada cara di mana hanya benjolan kankernya saja yang diangkat, tetapi payudara saya masih dapat dipertahankan? Maklum dok, saya belum menikah. Jawaban dokter sangat saya nantikan. Terimakasih. ~ Ana, Pontianak.

JAWAB:
Untuk menentukan apakah benjolan yang nona derita adalah kanker atau bukan tentunya harus melalui serangkaian pemeriksaan oleh dokter. Jika jinak tentunya tidak ada masalah, karena pasti hanya benjolan atau tumornya saja yang diangkat atau dioperasi dan payudara tetap utuh. Tetapi bila ternyata benjolan tersebut ganas atau kanker, ini yang menjadi masalah dalam menentukan pilihan tindakan operasinya.

Terdapat beberapa pilihan tindakan operasi pada kanker payudara, tergantung dari stadium dan sifat kanker itu sendiri. Yang paling banyak dilakukan adalah pengangkatan kanker beserta payudaranya dan disertai pembersihan kelenjar getah bening ketiak yang disebut operasi mastektomi radikal.

Tindakan operasi lainnya adalah operasi pengangkatan kankernya saja sampai daerah bebas tumor disertai pembersihan kelenjar ketiak, dengan mempertahankan payudara tetap utuh, kemudian dilanjutkan dengan radioterapi , lazim disebut operasi penyelamatan payudara atau Breast Conserving Treatment (BCT).

BCT (Breast Conserving Treatment)
Telah dibuktikan dari berbagi penelitian di seluruh dunia, bahwa BCT memiliki efektivitas yang sama dibandingkan dengan mastektomi radikal khususnya pada pasien kanker payudara stadium I dan II. Penelitian tersebut menunjukkan tidak adanya perbedaan antara kedua prosedur pembedahan dalam hal terjadinya kekambuhan lokal di daerah operasi atau di tempat lain (rekurensi lokoregional) dan juga angka harapan hidup (survival) setelah dilakukan operasi hasilnya hampir sama.

Dengan kemajuan pemberian obat-obat khemoterapi pada penderita tertentu juga menambah angka harapan hidup pada penderita kanker payudara setelah operasi. Masalah yang sering terjadi pada penderita kanker payudara sangatlah banyak.

Penderita umumnya menganggap bahwa bila terkena kanker payudara, itu sama halnya dengan vonis kematian, akan menghadapi operasi yang besar, dengan rasa sakit yang hebat, biaya yang mahal dan pengobatan dengan jangka waktu lama. Padahal semua pendapat ini tidak semuanya benar.

Selain itu sesudah payudaranya diangkat, maka para penderita terutama pada yang usia muda apalagi belum menikah, akan timbul masalah psikologis seperti rasa malu, rasa hilangnya citra kewanitaan karena payudaranya hanya sebelah, merasa bentuk tubuhnya mengecewakan karena sudah tidak utuh lagi, takut suami punya wanita idaman lain, takut hubungan intim dengan suami menjadi terganggu dan lainnya.

Tujuan dari BCT adalah mengangkat tumor dan jaringan sekitarnya yang secara histologis tepi-tepi jaringannya harus bebas dari sel kanker dan mempertahankan faktor kosmetik payudara penderita. Kedua faktor ini harus menjadi faktor utama dan harus dikerjakan dalam satu tahap pembedahan.

Keunggulan dari BCT adalah pada faktor kosmetik, dimana payudara tetap utuh, sehingga dapat mengurangi akibat psikologis yang ditimbulkan apabila payudaranya harus diangkat.

Sayangnya tidak semua penderita payudara dapat dilakukan tindakan operasi BCT. Penderita mana saja yang dapat dilakukan BCT? Yaitu penderita kanker payudara khususnya stadium satu atau penderita kanker payudara stadium dua namun dengan ukuran payudara yang relatif besar. Yang paling ideal bila ukuran tumor dua cm atau kurang dan letaknya di payudara samping atas. Untuk penderita dengan payudara ukuran besar, BCT dapat dilakukan pada ukuran tumor sampai dengan 4-5 cm.

Selain itu juga ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar dapat dilakukan BCT, antara lain letak tumor tidak didekat puting susu atau didaerah areola yaitu daerah berwarna hitam didekat puting susu, tersedia sarana radioterapi, jumlah tumor hanya satu, ada sarana pemeriksaan patologi anatomi potong beku dan dokter patologi anatominya. Juga harus ada tenaga dokter ahli yang sudah biasa mengerjakannya yaitu dokter subspesialis bedah onkologi (bedah tumor dan kanker)

Penderita kanker payudara yang tidak dianjurkan untuk dilakukan tindakan BCT adalah penderita kanker yang sedang hamil, penderita kanker stadium lanjut, bila tumor ukurannya besar, tumor lebih dari satu, tumor yang terletak didaerah dekat puting susu.

Keputusan untuk memilih jenis tindakan yang menyangkut konservasi payudara sangatlah individual untuk setiap penderita. Disamping faktor sarana, prasarana dan tenaga seperti yang disebutkan diatas harus ada, faktor dari penderita sendiri juga sangat menentukan.

Sejumlah faktor dibutuhkan untuk mendukung keberhasilannya antara lain, motivasi maupun komitmen penderita untuk melakukan pengobatan radioterapi sesudah operasi dimana membutuhkan waktu 5-6 minggu untuk radioterapinya. Selain itu penderita juga harus sadar dan sanggup menerima kemungkinan resiko terjadinya kekambuhan lokal sekitar 10-20 persen pada jaringan payudara yang dipertahankan dalam kurun waktu 5-10 tahun kedepannya.

Di negara maju, BCT sudah sering dilakukan sejak tahun 1970-1980-an, sedangkan di Indonesia, sampai pertengahan tahun 90-an, BCT masih merupakan alternatif terapi pada kanker payudara stadium dini, sedangkan mastektomi radikal masih merupakan protokol terapi pilihan utama. Namun saat sekarang BCT sudah sering dilakukan di negara kita khususnya di Rumah Sakit yang mempunyai fasilitas yang mendukung dan dokter ahli yang berkompeten.

Ilmu pengetahuan dan tehnologi senantiasa berkembang terus, demikian juga di bidang kedokteran, khususnya dalam bidang bedah tumor dan kanker (onkologi).

Bila pada masa lalu pendekatan penanganan kanker payudara cenderung kearah radikal bahkan pada stadium dini sekalipun, maka saat ini untuk kasus-kasus tertentu pada stadium dini yang benar-benar memenuhi syarat dapat dilakukan tindakan yang tidak seradikal dulu lagi yaitu dengan operasi BCT sehingga nilai kosmetik makin bisa dipertahankan tanpa mengurangi nilai kuratif atau kesembuhannya.

Peranan pemerintah khususnya rumah sakit sangat membantu untuk menunjang penerapan kemajuan tehnologi ini yakni dengan menyediakan sarana radioterapi dan fasilitas pemeriksaan patologi anatomi potong beku. Tenaga ahli untuk pemeriksaan patologi anatomi dan dokter bedah onkologi yang dapat mengerjakan operasi ini sudah ada di Pontianak, sayangnya sarana radioterapi dan pemeriksaan patologi anatomi potong bekunya belum ada, sehingga operasi BCT untuk saat sekarang belum dapat dilakukan di Pontianak, mudah-mudahan untuk waktu yang akan datang dapat diwujudkan.

Untuk Nona Ana, segeralah konsultasi ke dokter untuk dipastikan jenis tumor anda. Kalau memang ternyata kanker payudara, mungkin anda termasuk kelompok yang memenuhi syarat untuk dilakukan BCT, sehingga kekhawatiaran payudara kanan anda akan hilang dapat dihindarkan, tanpa mengorbankan tingkat kesembuhannya. Semoga pertanyaannya sudah terjawab.


Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code